Kamis, 03 April 2014

Catur Asrama Dalam Agama Hindu

Secara etimologi Catur Asrama berasal dari bahasa sansekerta yaitu kata catur dan asrama.Catur berarti empat dan asrama berarti tempat atau lapangan. Dalam hal ini asrama diartikan sebagai jenjang kehidupan. Jadi Catur Asrama merupakan empat tataran jenjang kehidupan yang berlandaskan petunjuk kerohanian Hindu. Bagian – bagian catur asrama meliputi :
  1. Brahmacari
  2. Grhasta
  3. Wanaprasta
  4. Bhiksuka
1. Brahmacari
Brahmacari merupakan tingkatan bagi seseorang yang sedang menuntut ilmu pengetahuan. Brahmacari dilakukan sebelum memasuki masa berumah tangga atau Grhasta. Tetapi implementasinya sekarang banyak orang – orang yang sudah memasuki masa Grhasta tetapi masih menuntut ilmu. Bagaimana dengan hal ini? Perlu diketahui masa Brahmacari zaman dahulu beda dengan sekarang. Kalau dahulu selama masa brahmacari memang benar – benar menuntut ilmu sampai tuntas. Seperti dalam cerita Ramayana bahwa Rama dan saudara – saudaranya menuntut ilmu sampai tuntas, baru setelah itu mereka dikembalikan kepada orang tuanya. Kalau sekarang banyak faktor yang mempengaruhi mungkin dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. Jadi masa Brahmacari tidak lagi murni menuntut ilmu. Secara garis besar Brahmacari dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
  1. Sukla Brahmacari
  2. Sewala Brahmacari
  3. Kresna Brahmacari
2.Grhasta
Grhasta merupaka tingkatan bagi seseorang yang menjalani hidup berumah tangga. Kata grhasta berasal dari kata grha yang berarti rumah atau rumah tangga, sedangkan kata staberarti berdiri atau membina. Dalam tingkatan ini ada beberapa kewajiban yang dilakukan, meliputi :
  1. Melanjutan keturunan
  2. Membina rumah tangga
  3. Bermasyarakat
  4. Melaksanakan Panca Yajna
3. Wanaprasta
Secara etimologi wanaprasta berasal dari kata wana yang berarti pohon kayu, hutan, semak belukar, sedangkan prasta berarti berjalan / berdoa paling depan dengan baik. Jadiwanaprasta berarti berada dalam hutan, mengasingkan diri jauh dari keramaian dan secara perlahan – lahan melepaskan keterikatan duniawi. Tetapi dizaman modern seperti sekarang ini, sulit dilakukan mengingat hutan susah untuk ditemukan. Hutan – hutan berubah menjadi rumah, ruko dan juga gedung – gedung bertingkat. Lalu bagaimana kita menjalani kehidupan wanaprasta. Kehidupan wanaprasta dimaksudkan, secara perlahan – lahan melepaskan keterikatan duniawi dan mendekatkan diri dengan Tuhan, meningkatkan spiritualitas untuk mengetahui hakekat Tuhan yang sesungguhnya. Jadi tidak harus pergi ke hutan dan mengasingkan diri.
4.Bhiksuka
Bhiksuka merupakan jenjang kehidupan yang lepas dari ikatan keduniawian dan hanya mengabdikan diri kepada Tuhan dengan jalan menyebarkan ajaran – ajaran kesusilaan. Katabhiksu berarti meminta – minta. Bhiksuka juga sering disebut sanyasin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar